Ahlus Sunnah bangkit dan dengan Munculnya Madzhab As’ariyah
          Syekh Ibnu kaldun Berkata :
“Adapun kegiatan mu’tazilah yang dibantu dengan pedang oleh para kholifah dalam menindas para Imam Salaf (Ahlu hadist), itu menjadi sebab bangkitnya Ahlussunnah waljamaah dengan membawa dalil-dalil ‘aqli bagi aqidah ini untuk mencegah meraja lela nya bid’ah itu. Dan tampillah Syekh Abu Hasan As’ary, sebagai imam ulama ahli Kalam , untuk menghadapinya.”
  Kemudian muncul Imam Abul hasan As’ari (260-330 H) dengan menyusun I’tikad ulama salaf (ahlul Hadist), yang :
-          Dilengkapi dengan Burhan / dalil ‘aqli
-          Diserahkan arti ayat mutasyabihah kepada Allah.
-          Dibuang nya Tajsim dan Tasybih ( mempersamakan khaliq dengan makhluk , kebalikan  dari tanzih.
-          Ditetapkan nya dengan dalil naqli (3) dan dengan dalil ‘aqli tentang adanya sifat-sifat Qudrah, Iradah, Ilmu, Hayyah, Sama, Basar , Kalam, nafsi pada pada Dzat, bukan Ainul Dzat dan bukan lain nya.
-          Dijelaskan nya bahwa sifat-sifat adalah sifat-sifat Ma’ani / sebagai ma;na dari sifat-sifat : kaunuhu Qodiran, muridan, ‘aliman, Hayan m Samian, Basiran, Mutakalliman,  ( karna menyebut alim tidak ada arti karna tidak ada ilmu)
-          Ditetapkan bahwa Al-Quran adalah Kalam Allah sebagai kalam ibarat nafsi yang ada pada Dzat.
-          Ditetapkan Tanzih oleh ulama salaf.
-          Ditolak nya tanzih menurut Mu’tazilah dan ajaran tentang Kewajiban membuat maslahah yang lebih maslahah oleh Allah,
-          Ditolak nya faham Jabariah dan Qodariyah dan tentang mendahulukan Akal,
-          Dilengkapinya dengan Imam hari bangkit dari kubur ,surge, neraka, pahala,siksa,
-          Ditolaknya tentang Imamah (kepemimpinan Negara) karna kaum syiah memasukkan nya kedalam rukun iman,
-          Disusun nya qaidah-qaidah dalil “aqli , kemudian imam Abu Hasan asy’ari berkata bahwa susunan nya itu adalah ilmu Kalam, kemudian beliau juga berkata,, :

Bahwa perkataan saya yang saya berkata dengan nya , dan agama saya yang saya beragama dengan nya ,adalah berpegangan dengan kitab Allah da Sunnah nabi nya , dan apa yang diriwayatka dari pada sahabat dan tabi’in dan para Imam Hadist dan apa yang di pegang Ahmad bin Hanbal , dan kami berkata dengan perkataan beliau, dan menjauhi orang yang ucapan nya berbeda dengan beliau.
·        Kekalahan Mujadalah  Mu’tazilah Membuktikan Kesalahan Ijtihad Mereka

Sebelum mengumumkan Madzhab nya Imam Abul Hasan Asy’ari ber Munadharah dengan yang menjadi Imam mu’tazilah yaitu Abu Ali al Jubbai (235-303 H),, seperti di bawah ini,
-Asy’ari : Bagaimaha pendapat tuan tentang tiga orang yang wafat dalam keadaan berbeda,?

-Jubbay : Yang Mu’min masuk surga yang kafir masuk neraka, dan yang anak-anak selamat

-Asy’ari : Andaikata yang keci itu mau masuk surga ,, bisakah, ?

-Jubbay : Tidak , tetapi di katakana kepadanya ,bahwa si mu’min yang masuk surge itu katna                                                                                                                        ta’at,  sedangkan  kamu belum ta’at.

-Asy’ari : Andaikata anak kecil itu berkata, “belum ta’at itu bukan kesalahan ku, andaikan umurku panjang hinnga dewasa , niscaya aku bias beramal ta’at seperti si mu’min , apa jawab tuhan,,
            -Jubbay : Tuhan menjawab : Aku tahu bahwa kalau engkau hidup hingga dewasa , niscaya        kamu bermaksiat, maka aku menjaga kemaslahatan mu, dan mematikan kami sebelum dewasa.
            -Asy’ari : Kalau si kafir berkata : Hai tuhan , engkau maha mengetahui keadaan si anak kecil itu, tentu engkau juga mengetahui tentang keadaan saya dan engkau juga menjaga kemaslahatan anak itu, kenapa engkau tidak menjaga kemaslahatan saya, mematikan aku waktu kecil ?,, Apa jawab tuhan,,, ?
            -Jubbay : _______, Tak terjawab dan putuslah hujjah Jubbay,


Munadharah ini di lakukan oleh Imam Abul Hasan Asy’ari, untuk menolak ajaran Mu’tazila





 

Munadharah ini di lakukan oleh Imam Abul Hasan Asy’ari, untuk menolak ajaran Mu’tazilah, 


 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوْمَةَ لَائِمٍ (المائدة: 54)

“Wahai sekalian orang beriman barang siapa di antara kalian murtad dari agamanya, maka Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Dia cintai dan kaum tersebut mencintai Allah, mereka adalah orang-orang yang lemah lembut kepada sesama orang mukmin dan sangat kuat -ditakuti- oleh orang-orang kafir. Mereka kaum yang berjihad dijalan Allah, dan mereka tidak takut terhadap cacian orang yang mencaci-maki”. QS. al-Ma’idah: 54


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer