Al-faqih Muqoddam, Muhammad bin ali Ba'alawi
- ..
" Ini lahtokoh terkemuka di kalangan Ba'alawi , di lahir kan pada tahun 574 hijriah, masa belia beliau di di curah kan dengan menimba ilmu pengetahuan kepada ulama yang bertaraf mufti aatau imam, di antaranya adalah Al-faqih Imam abu hasan Ali bin Ahmad bin salim bin Muhammad bin ali bin Salim bin Marwan al-hadromiyah , al-faqih syekh salim bin fadhal, Al-qodhi Ahmad bin Muhammad ba isa , dan masih banyak lagi guru guru beliau yang tidah di ragukan lagi keilmuan nya.
Setelah bekerja keras meneliti suluk rabbaniah , Al-faqih Muqoddam akhirnya berhasih menggapai maqom wali , dan menggapai maqom quthub , suatu maqom yang di dambakan oleh semua waliallah , Imam abdurahman asegaf berkata, tak pernah kudengar dan kubaca kalam yang lebih kuat dari pada kalam-kalam Imam Al-faqih Muqoddam , hanya sabda para nabi yang mengalahkan kalam beliau , kami tidak pernah mengunggulkan siapapun diatas beliau kecuali par sahabat rosul atau tokoh-tokoh yang kebesan nya di tahbiskan nash dari baginda nabi SAW, semisal Uwais al-Qorny.
Dalam keseharian beliau selalu tenggelam dalam rasa cinta kepada sang ilahi, kalam-kalam beliau melintasi ruang dan waktu, beliau telah mengabarkan berbagai peristiwa akbar jauh dari sebelum itu terjadi, beliau mengabarkan kebakaran di Baghdad serta wafat nya kholifah; beliau bicara tentang banjir bandang di hadromaut , hangus nya masjid nabawy, dan kedatangan setan tartar ,dan semua itu belakangan benar benar terjadi.
Dikisahkan juga bahwa pada suatu saat ketika beliau sedang duduk-duduk bersama para sahabatnya, datanglah Nabi Khidir alaihis salam menyerupai seorang badui dan diatas kepalanya terdapat kotoran. Bangunlah Al-Faqih Al-Muqaddam, lalu mengambil kotoran tersebut dari kepalanya dan kemudian memakannya. Kejadian tersebut membuat para sahabatnya terheran-heran. Akhirnya mereka bertanya, “Siapakah orang itu?.” Maka Al-Faqih Al-Muqaddam menjawab, “Dia adalah Nabi Khidir alaihis salam.”
Diriwayatkan bahwa As-Syech Al-Kabir Al-Arif billah Ta’ala Abdullah bin Muhammad bin Abdurrahman bin Abu Ibad Ra datang ke Tarim sesudah wafatnya Sayyidina Al-Faqih Ra untuk menengok anak-anak Sayyidina Al-Faqih Ra beserta isteri beliau “Ummul Fuqara’ ” Al-Hababah Zainab R.anha, tatkala As-Syech Abdullah telah bertemu dengan Al-Hababah Zainab beliau berkata;
”Bagaimana keadaan kalian sepeningal Sayyidina Al-Faqih Ra?”
Al-Hababah Zainab R.anha menjawab:
”Keadaan kami sepeningal Sayyidina Al-Faqih tidak ada bedanya dengan sebelum beliau (Sayyidina Al-Faqih Ra) wafat, sedangkan keadaan Alwi bersama ayahnya sama sebagaimana pada waktu masa hidupnya, Ilmu dan Rahasia langit bagi kami seperti kami melihat Bumi mendatangi kami pada waktu siang dan malam, sedangkan Alwi datang kepadanya berselang sehari atau dua hari”
”Di Syibam masih disimpan Kitab-kitab yang menceritakan kekeramatan Sayyidina Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali Ra yang berjumlah lebih kurang seratus Riwayat mengenai kekeramatan beliau”
Beliau wafat pada tahun 653 H, akhir dari bulan Dzulhijjah. Jazad beliau disemayamkan di pekuburan Zanbal, di kota Tarim. Banyak masyarakat yang berduyun-duyun menghadiri prosesi pemakaman beliau. Beliau meninggalkan 5 orang putra, yaitu Alwi, Abdullah, Abdurrahman, Ahmad dan Ali.
إِنَّ
اللهَ لاَ يَقْبِضُ الْعِلْمَ انْتِزَاعاً يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِباَدِ،
وَلَكِنْ بِقَبْضِ الْعُلَماَءِ. حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عاَلِماً
اتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُوْساً جُهَّالاً فَسُأِلُوا فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ
عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضَلُّوا
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia
mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak
menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari
kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa
tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer